SafelinkU | Shorten your link and earn money
loading...

Analisis Pasar Modern Terhadap Pasar Tradisional || Part 4 || Pembahasan || Dampak ||

loading...



Analisis Pasar Modern Terhadap Pasar Tradisional || Part 4 ||

Keyword: Dampak Pasar Modern Terhadap Pasar Tradisional, Menjamurnya Pasar Modern Dilingkungkungan Masyarakat, Perilaku konsumen dalam berbelanja dipengaruhi oleh beberapa faktor, Faktor Demografi, Faktor Produk dan Kebersihan, Faktor Ruangan, Faktor Fasilitas, Faktor Lokasi, Faktor Budaya, Faktor Karyawan, Pengembangan Pasar Tradisional, Solusi untuk pengembangan pasar tradisional, Pemerintah, Pengelola Pasar, Supplier

Nah pada bagian ini masih berada pada bagian pembahasan, dengan materi inti dari makalah ini meliputi dampak pasar modern terhadap pasar tradisional dan solusi bagi pasar tradisional dalam menghadapi serangan pasar modern. Berikut materinya :

Dampak Pasar Modern Terhadap Pasar Tradisional
Maraknya pembangungan pasar modern seperti hypermarket dan supermarket telah menyudutkan pasar tradisional terutama dikawasan perkotaan. Karena pasar modern menggunakan konsep penjualan produk yang lebih lengkap dan dikelola dengan lebih professional. Kemunculan pasar modern yang melibatkan pihak swasta lokal maupun asing. Pesatnya perkembangan pasar yang bermodal kuat dan dikuasai oleh satu manajemen tersebut dipicu oleh kebijakan pemerintah untuk memperkuat penanaman modal asing.
Dampak yang dikemukakan AC Nielsen dari penelitiannya didapat data bahwa perkembangan pasar modern mencapai 31,4% dan pasar tradisional bahkan minus 8,1%. Hal ini menunjukan bahwa adanya masalah yang dihadapi pasar tradisional sebagai wadah utama penjualan produk-produk kebutuhan pokok yang dihasilkan oleh para pelaku ekonomi skala menengah kecil. Pasar modern dan pasar tradisional bersaing di sector yang sama yaitu industry ritel. Di satu sisi, pasar modern dikelola dengan tangan professional dan fasilitas yang serba lengkap. Sedangkan disisi lain pasar tradisional masih terdapat masalah klasik, pengelolaan yang masih jauh dari professional, hingga ketidak nyamanan dalam berbelanja.
Pasar modern mampu menyediakan segala kebutuhan dengan harga yang relative tidak kalah dengan pasar tradidional dari segal jenis barang, dengan kualitas yang lebih baik. Kalau selama ini pasar tradisional dianggap unggul dalam memberikan harga yang relative lebih rendah untuk banyak komoditas, dengan fasilitas belanja yang jauh lebih baik skala ekonomis pengecer modern yang cukup luas dan akses lansung mereka terhadap produsen dapat menurunkan harga pokok penjualan mereka sehingga mereka mampu menawarkan harga yang lebih rendah. Sebaliknya para pedagang pasar tradisional, mereka umumnya mempunyai skla yang kecil untuk menghadapi rantai pemasaran yang cukup panjang untuk membeli barang yang akan dijualnya. Keunggulan biaya rendah pedagang tradisional kini mulai terkikis.
Dulu, keunggulan pasar tradisional terdapat dari lokasi. Masyarakat akan lebih suka berbelanja kepasar-pasar yang lokasinyalebih dekat. Akan tetapi pusat-pusat perbelajaan modern terus berkembang mencari lokasi-lokasi yang potensial dan strategis. Dengan semakin marak dan tersebarnya lokasi pusat pembelanjaan modern maka keunggulan lokasi juga akan semakin hilang. Menurut hasil survei Dewan Koperasi Indonesia menyebutkan bahwa pasar modern seperti Indomaret, Alfamart, dan yang sejenisnya membunuh sekitar 20 warung / pedagang kecil disekitarnya. Sementara untuk hypermarket jika jaraknya 2 km dari pasar tradisional bisa menurunkan omset antara 20% hingga 40%.
Menjamurnya Pasar Modern Dilingkungkungan Masyarakat
Saat ini sangat mudah menemui pasar modern seperti supermarket atau pun minimarket di hampir setiap daerah yang kita temui. Hal ini disebabkan adanya faktor ; perilaku konsumen dalam berbelanja, longgarnya aturan regulasi yang melindungi pasar tradisional, dan pasar modern memiliki keunggulan dibanding dengan pasar tradisional seperti ; tempat pembelanjaan yang nyaman, barang yang dijual lebih terjamin, lebih banyak keaneka ragaman barang yang tersedia, kemudian menawarkan aneka pembayaran seperti menggunakan card atau pembayaran secara tunai. 
Perilaku konsumen dalam berbelanja dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
1. Faktor Demografi
Dari hasil analisis faktor yang dilakukan ditemukan bahwa faktor demografi yang memiliki pengaruh paling besar dan dominan pada perilaku konsumen dalam berbelanja di supermarket. Faktor demografi yang terdiri dari tingkat pendidikan, usia, pendapatan, pekerjaan, kondisi ekonomi, gaya hidup, sifat/kerpibadian dan keinginan dalam berbelanja. 8 faktor ini membentuk satu faktor yaitunya faktor demografi yang merupakan elemen-elemen dari segmentasi demografi konsumen.
2. Faktor Produk dan Kebersihan
Faktor ini mencakup tentang merchandise/ barang-barang yang ditawarkan di supermarket serta kebersihannya. Hal ini sejalan dengan Yazid (2006:364) yang menyatakan bahwa para konsumen berbelanja dapat memilih berbagai jenis barang kualitas sesuai dengan keinginannya. Apabila barang yang diinginkan tidak ada, maka dapat memilih barang substitusi. Faktor ini terdiri dari kelengkapan merchandise, banyaknya jenis barang yang tersedia, kualitas merchandise yang bagus, tata cara pemajangan barang-barang, serta kebersihan ruangan supermarket.
3. Faktor Ruangan
Faktor ruangan terbentuk karena indikatornya menilai tentang interior yang ditawarkan oleh supermarket. Yazid (2006:394) menyatakan bahwa para konsumen akan merasa nyaman bila berada diruangan yang sejuk dan menarik. Indikator tersebut adalah suasana ruangan yang sejuk dan desain ruangan yang menarik.
4. Faktor Fasilitas
Faktor fasilitas terdiri dari fasilitas dan kemudahan yang disediakan supermarket untuk konsumen yang berbelanja disana. Faktor fasilitas ini indikatornya adalah fasilitas parkir yang luas, fasilitas umum yang tersedia dan kemampuan pramuniaga.
5. Faktor Lokasi
Faktor lokasi merupakan salah satu faktor yang cukup dipertimbangkan oleh konsumen untuk berbelanja di supermarket. Simamora (2003:521) menyatakan bahwa faktor lokasi adalah sangat penting dimana memilih lokasi yang benar merupakan keputusan penting untuk membujuk pelanggan untuk datang ke tempat bisnis dalam pemenuhan kebutuhannya. Konsumen akan berbelanja di tempat dimana dekat dan akses menuju kesana mudah. Selain itu konsumen juga banyak berkunjung ke supermarket dikarenakan letak supermarket yang strategis, terdapat supermarket yang letaknya ditengah kota dan berada di dalam mall yang ramai dikunjungi banyak orang.
6. Faktor Budaya
Faktor budaya datang dari kebiasaan dan ajaran turun temurun yang datang dari konsumen itu sendiri. Christina (2008:46) menyatakan bahwa budaya adalah faktor yang mendasar dalam pembentukan norma-norma yang dimiliki seseorang yang kemudian membentuk atau mendorong keinginan dan perilakunya menjadi seorang konsumen Indikator faktor ini adalah budaya daerah asal, agama yang dianut, dan juga keluarga.
7. Faktor Karyawan
Faktor ini terbentuk dalam satu indikator yaitu kemampuan kasir yang baik. Yazid (2006:363) dalam penelitiannya mendapatkan bahwa faktor ini memiliki pengaruh yang tinggi terhadap perilaku konsumen. Karena faktor-faktor perilaku konsumen dalam berbelanja, longgarnya aturan regulasi yang melindungi pasar tradisional dan keunggulan pasar modern, pasar modern seperti supermarket , minimarket, hypermarket, dan yang lainnya mulai menjamur dilingkungan kita. Mereka memanfaatkan faktor-faktor yang ada untuk memperluas jaringan pasar mereka.
Pengembangan Pasar Tradisional
Setelah usaha ritel kelas kakap saling tidak mau kalah dalam mengembangkan bisnisnya di berbagai tempat, termasuk ke wilayah permukiman melalui minimarket, tidak sedikit pengecer atau toko kelontong yang omset penjualannya menurun dan banyak pasar tradisional mati karena ditinggalkan pembelinya. Dalam kondisi seperti ini, dibutuhkan solusi yang eksistensinya terancam oleh perkembangan pasar modern, agar kepemilikan aset tidak lagi terpusat pada segelintir orang. 
Solusi untuk pengembangan pasar tradisional yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1. Pemerintah
Pemihakan pemerintah kepada pedagang pasar tradisional dapat diwujudkan dengan memberikan kesempatan kepada pedagang pasar tradisional untuk turut memetik keuntungan dari peluang pertumbuhan permintaan masyarakat dan membantu mengantisipasi perubahan lingkungan yang akan mengancam eksistensi mereka, serta melibatkan pelaku ekonomi golongan ekonomi lemah. Pemihakan kepada pedagang pasar tradisional ini juga dapat dilakukan dengan membantu memperbaiki akses mereka kepada informasi, permodalan, dan hubungan dengan produsen atau supplier (pemasok). Karena sifat pedagang pasar tradisional yang umumnya lemah dalam banyak hal, maka peran pemerintah lah untuk secara aktif memberdayakan pedagang tradisional. Untuk itu, diperlukan adanya regulasi yang secara tegas memihak pasar tradisional dan mengendalikan pertumbuhan pasar modern (retailer besar). Baik pemerintah pusat maupun daerah seyogianya bertindak tegas sesuai aturan yang berlaku. Terlebih lagi, yang terpenting adalah menjamin bahwa aturan tersebut dipahami oleh para pemangku kepentingan. Pemerintah pusat dan daerah harus memiliki mekanisme kontrol dan sistem pemantauan untuk menjamin kompetisi yang sehat antara pengusaha ritel modern dan pengusaha ritel tradisional.
2. Pengelola Pasar
Pemerintah perlu mendukung strategi pemasaran pasar tradisional dengan membenahi aspek fisik dan manajemen pengelolaan pasar tradisional secara lebih profesional, karena dengan meningkatnya persaingan di bisnis ritel, ada beberapa hal yang harus menjadi landasan bagi pembuat kebijakan untuk menjaga kelangsungan hidup pasar tradisional. Pertama, memperbaiki sarana dan prasarana pasar tradisional. Kedua, melakukan pembenahan total pada manajemen pasar. Ketiga, mencari solusi jangka panjang mengenai PKL yang salah satunya adalah menyediakan tempat bagi PKL di dalam lingkungan pasar.
3. Supplier
Terkait dengan produsen pemasok, pedagang pasar tradisional perlu dibantu dalam mengefisienkan rantai pemasaran untuk mendapatkan barang dagangannya. Pemerintah dapat berperan sebagai mediator untuk menghubungkan pedagang pasar tradisional secara kolektif kepada industri untuk mendapatkan akses barang dagangan yang lebih murah. Alternatif lain adalah memajukan kerjasama untuk membangun pola hubungan saling menguntungkan antara organisasi massa petani atau penghasil produksi kecil bekerja sama dengan pengelola pasar tradisional.
loading...

Related : Analisis Pasar Modern Terhadap Pasar Tradisional || Part 4 || Pembahasan || Dampak ||

0 Komentar untuk "Analisis Pasar Modern Terhadap Pasar Tradisional || Part 4 || Pembahasan || Dampak ||"